Pengamat Pendidikan: Penghapusan Jurusan di SMA Berpotensi Turunkan Kualitas Calon Mahasiswa

31,547
0
Published 2024-07-21
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kemendikburistek menghapus jurusan IPA, IPS dan Bahasa di seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai implementasi Kurikulum Merdeka yang bertujuan membantu peserta didik fokus pada jurusan yang diminati di perguruan tinggi.

Namun kebijakan ini dikritik karena dianggap menurukan kualitas dasar anak saat masuk perguruan tinggi.

Menurut Pengamat Pendidikan, Doni Koesoema mengatakan penghapusan jurusan di SMA akan membuat pendidikan fundamental siswa-siswi terdegradasi.

Doni menegaskan jika pendidikan fundamental tidak memadai, akan berpengaruh ke kompetensi siswa hingga
berpotensi menurunkan kualitas perguruan tinggi.

Kita ulas selengkapnya bersama Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda dan Pemerhati Pendidikan, Doni Koesoema.

Baca Juga Kemendikbud Jawab soal Penghapusan Jurusan IPA, IPS dan Bahasa di SMA di www.kompas.tv/video/524111/kemendikbud-jawab-soal-…

#sekolah #pendidikan #kemendikbud

Artikel ini bisa dilihat di : www.kompas.tv/video/524353/pengamat-pendidikan-pen…

All Comments (21)
  • @Eldra09
    Berpikirlah banyak yang kurang mampu untuk melanjutkan kuliah,brp % sekarang yang bisa melanjutkan kuliah
  • @harimurti2591
    Jgn Heran & Tidak usah Kaget2 Klu di Sini , Setiap Pergantian Mentri , Selalu Ganti Peraturan , Harusnya yg Benar adalah : Tingkatkan Mutu Pelajaran , Mengankat Kesejahteraan Guru2 , Memperbaiki Pendidikan , Memperbaiki Gedung Sekolah , Memperbaiki Dan Tingkatkan Keamanan di Sekolah / Satpam Utk Menjaga agar Aman di Sekolah .
  • Terminologi "Penghapusan Jurusan" menurut saya sekadar "Tipuan". Anak saya bersekolah di SMAN yg menerapkan kurikulum merdeka. Substansinya tetap ada pemilahan mata pelajaran "sains" dan "humaniora". Bedanya istilah "IPA", "IPS" dihilangkan dalam pembagian kelas. Anak saya Kelas XII-3 tdk lagi pake embel2 "IPA" (Kelas XII IPA 3). Prakteknya "memilih sesuai minat pun" tetap dlm pengelompokkan mata pelajaran. Jika siswa berminat memilih pelajaran Geografi dan Fisika, tetap saja tidak bisa. Karena kedua pelajaran itu berada pada rumpun yg berbeda. Jika siswa memilih Fisika, tapi tidak mau mengikuti Kimia, apakah bisa? So, "sesuai minat" tetap saja "diarahkan" pada pengelompokkan mata pelajaran yg substansinya tetap memisahkan "IPA" dan "IPS".
  • Yang masalah lagi itu adalah universitas menghasilkan guru....kerena tidak semua lulus bisa kerja jadi guru kerena dikti tidak petakan untuk seluruh indonesia
  • @SuperJIPANK
    Mengingat SDA Indonesia selalu jadi Incaran Asing, Ingat jangan sampai ada rayuan pesanan Asing dalam perubahan Kurikulum Indonesia yang justru menjauhkan Anak anak Indonesia dari Keterampilan yang cukup mumpuni dilevel menengah Ingat perguruan tinggi itu mahal dan ini bakalan menyulitkan Negara mendapatkan SDM yang cukup mumpuni dan cepat Butuh waktu lama untuk mencetak keterampilan bila semua di sodorkan ke perguruan tinggi Sementara Negeri ini tidak bisa menunggu terlalu lama mendapatkan SDM yang pas untuk Industri
  • Masuk PT gak perlu lagi ada jalur rapot, kwatir banyak manipulasi nilai. Lebih baik semua jalur masuk PT lewat tes. Nanti akan kelihatan potensi yg sesungguhnya. Kalau toh ada jalur rapot, sebaiknya diambil dr seleksi rapotnya siswa yg ranking 10 besar di sekolahan saja itu diseleksi oleh PT.
  • @sonyagung4507
    Dirjen2 Kemendikbud harusnya memperbanyak SMK di daerah2, terutama jurusan Pertanian, Perikanan, Perkebunan, Agrobis, agar anak2 muda mau jadi petani lagi
  • Jangan mengedepankan ego sektoral krn masa lalu di SMA kamu kamu mengalami penjurusan.Saya pemerhati pendidikan.
  • @AliSundanese
    Menurut saya pelajaran sejarah itu sangat penting
  • @askadina100
    Kang gojek di suruh megang yg bkn bidangnya, ya kayak gini hasilnya...amburadul..
  • Kembalikan saja ke kurikulum jaman penjajahan belanda, terbukti nyata melahirkan tokoh2 bangsa.
  • @idnvoice
    TERBUKTI!!' SEBAGAIBMANTAN GURU SMA.SWASTA, SAYA MELIHAT MURID SEKOLAH ITU JADI KELINCI PERCOBAAN
  • Intinya kalo urusan kita serahkan dgn org yg bukan ahlinya,... ya tinggal tunggu kehancurannya..
  • Tak ada aturan yg sempurna melainkan yg menyempurnakan itu SDM nya, semangat gurunya, dosennya dan para pelakunya.
  • Dri pertama menjabat Nadiem g pernah bikin kebijakan yg benar" bijaksana. Sekolah seolah" jdi kelinci percobaan. Dri gonti kurikulum, seragam, eh skrang penghapus jurusan di SMA
  • @irfaafa7154
    Nyari2 masalah mulu nih mendikbud now,, fokus ojol lah, jangan ngerusak sistem pendidikan yg sudah bagus,, balikin lah om sistem jaman dulu yg udah bagus..
  • Kalau menurut saya ini seperti sistem smk tapi anomalinya anak smk banyak yang nganggur, karena tidak sesuai dengan dunia industri, sebenarnya yang harus pemerintah lakukan adalah menyesuaikan jurusan yang ada di smk dan perguruan tinggi dengan dunia kerja, masalah siswa salah jurusan berarti jawaban satu yaitu setiap sekolah dari sd sampai sma itu harus ada tes minat dan bakat tes minat bakat ini tidak hanya teori tetapi di praktekkan, contoh ada satu anak dia hobinya menggambar dan gambarnya sangat bagus tetapi secara nilai akademik dia kurang tetapi nilai seni rupanya bagus berarti anak ini berbakat jadi pelukis jadi seorang guru harus bisa melihat bahwa anak ini bakatnya melukis dan guru tidak boleh memaksakan nilai akademisnya harus bagus karena dia punya bakat melukis ,jadi seperti homeschooling,dan sebagai orang tua juga jangan memaksakan anak pinter melukis dipaksa untuk jadi dokter,jadi kalau melihat' bakat itu harus dari sd bukan sma kalau sma terlalu mendadak anak sma sendiri malah bingung
  • @maxijohan8256
    Semakin tidak jelas arah pendidikan kita. Kalau jurusan di SMA di hapus bagaimana nasibnya anak-anak SMA memilih penjurusan masuk atau ikut seleksi PTN.
  • Ini yang perlu di dengar oleh Gorosei Misal di dalam yayasan ada satu kelas untuk kelas X ada 20 siswa. Ternyata dalam kelas tersebut ada 5 siswa ingin kuliah kesehatan, 5 anak ingin ke guru, 5 anak ingin kuliah teknik sipil, 5 anak ingin kuliah di perternakan atau pertanian. Apakah untuk kelas 11 kelas tersebut dibagi jadi 5 kelas yangbsatu kelasnya cuma isi 5 anak???
  • @asalhidup6740
    Nasib pendidikan dipakai ujicoba, saat ini merasa kurmer lebih baik, besok lusa bakal pasti rubah lagi. Pusing gurunya