Bikin ketupat ✨

Published 2023-04-21
Sejarah Ketupat di Indonesia
Kupat atau Ketupat pertama kali diperkenalkan di Indonesia saat Islam masuk ke tanah Jawa sejak abad ke-15 pada masa pemerintahan Kerajaan Demak. Sunan Kalijaga adalah seseorang yang memperkenalkan makanan ketupat kepada masyarakat dalam rangka berdakwah menyebarkan agama Islam ke Tanah Jawa.

Pembuatan ketupat yang harus dianyam dengan rumit juga memiliki makna. Kerumitan anyaman menggambarkan keragaman masyarakat Jawa yang harus dilekatkan dengan silahturahmi, sedangkan beras dimaknai nafsu duniawi. Ada juga yang memaknai rumitnya anyaman adalah beragam kesalahan manusia, sedangkan beras putih di dalamnya dimaknai dengan kesucian hati yang memaafkan kesalahan tersebut.

Ketupat diambil dari bahasa Jawa yang artinya ‘Ku’ (ngaku) yang berarti mengakui dan ‘Pat’ (lepat) yang berarti kesalahan, sehingga ketupat adalah ngaku lepat atau mengaku bersalah.

Daun kelapa muda yang digunakan sebagai pembungkusnya dalam bahasa Jawa disebut sebagai janur. Ini merupakan akronim dari “Jannah Nur” atau “Cahaya Surga”. Janur juga dianggap merupakan akronim dari “Jatining Nur” atau “Hati Nurani”.

Ketupat biasanya disajikan dengan opor, sambal goreng, atau rendang. Akan tetapi, ada juga makanan khas daerah yang juga menggunakan ketupat meski tidak hari raya, seperti kupat tahu (Sunda), katupat kandangan (Banjar), grabag (Magelang), kupat glabet (Tegal), coto makassar (Makassar), dan sebagainya.

Sumber : Google news

All Comments (1)